Jika kualitas konsumsi bacaan yang beredar bisa menandai jenis ekonomi yang bekerja di suatu masyarakat, sekasarnya saya bisa bilang memang Indonesia terkesan kapitalis (sebagai orang muda, saya punya hak paripurna untuk sok emosi). Sebab, seperti kesal saya di postingan lain, buku bagus tidak terjangkau (mahal, jendral). Atau distribusinya tidak merata (jauh, jendral). Padahal butuh. Sehingga, saya hendak berbagi jalur tembus untuk membaca secara maya. (yang di Dublin pasti misuh-misuh).
Kamu perlu:
1. Menyebut nama yang maha kuasa untuk mencegah dosa.*opsional
2. Calibre dan/atau FBReader
3. Website unduh
4. Referensi membaca