Friday, March 23, 2018

Tidur


Pagi ini saya betul-betul teler. Belakangan regulasi kantor menetapkan waktu masuk jam 8 pagi. Ini artinya saya tidak lagi bisa tidur jam 3 pagi sehabis membaca segepok komik. Namun, dari regulasi ini kantor memberi kompensasi waktu pulang lebih sore yang cukup menggiurkan. Walaupun sebagian besar pegawai tahu bahwa pola kerja desainer arsitek sini tidak mungkin menyanding jam kerja PNS, setidaknya pada periode percobaan ini, seluruh isi kantor dapat mencicipi rasanya pulang sore seperti manusia normal. Biarpun bukan arsitek, saya turut datang pagi, untuk mengalami rasanya pulang masih berjumpa matahari.

Ternyata, saat di depan komputer sepagi ini, kepala saya sulit bekerja. Yang terbesit di kepala saya hanyalah kata kerja berbunyi tidur dan kata benda berupa kasur.