Friday, March 6, 2015

Malboro Merah

kulihat jejak malboro merahmu
dan sadar bahasa kita sama
bicara dengan teks dan meracau dalam bahasa
yang sepadan, teratur dan tidak terselip
namun kamu dan aku tahu,
atau barangkali aku yang pura-pura tahu
riuh rendah jargon pasar tidak menolong
melolong seenaknya dalam rancu yang menggoda
melipirkan makna tapi tak meruntuh jarak

diam dalam ucapan dan juga isyarat
derrida tertawa, menyatakan ia benar
tanda dan penanda selalu berjarak
dan tidak ada arti yang semestinya
walaupun kau terus coba untuk tebak

akhirnya kita tidak bicara atau berisyarat
asapnya habis dan titikmu terbubuh
jarak melebar lantas tidak bertemu
mata mungkin bersilang tapi
seperti strauss berujar, oposisi binari
tidak ada kesetaraan dalam hal yang serupa
kita hanya hiasan dalam ruang
tidak dapat bertemu, karena nanti ruang batal menjadi
racau saja terus, karena yang serupa tidak kawin

mungkin nanti, lain waktu, jika keduanya salah
toh keduanya sudah busuk dibawah tanah
mungkin nanti kau bubuh lagi koma hingga lelah
dan aku merancu dengan kata dan tanah
lantas nanti, mereka dengar tawa kita pongah
diatas sebungkus malboro merah

No comments: